Gizi Seimbang

Gizi Seimbang
Tahukah kamu apa itu Gizi Seimbang ? Gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan kebutuhan tubuh, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Jadi jika kalian mengkonsumsi asupan tubuh secara berlebihan dinamakan gizi lebih. Sebaliknya, jika mengkonsumsi asupan yang kurang bagi tubuh dinamakan gizi kurang. Allah SWT juga tidak menyukai loh segala hal yang dilakukan secara berlebihan. Kemudian jika kalian mengkonsumsi asupan yang ternyata kurang untuk tubuh, maka dianjurkan untuk melengkapi zat gizi guna menyeimbangkan pengeluaran yang dibutuhkan dengan pemasukan yang sesuai.
Dengan adanya gizi seimbang, maka diciptakanlah suatu ilmu yang disebut Ilmu Gizi. Berikut ini adalah beberapa pengertian yang harus diketahui :
1. Ilmu gizi (Nutrition science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata "gizi" berasal dari bahasa Arab, yang disebut ghizda, yang berarti "makanan". Selain itu, disatu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia.
2. Zat gizi ( Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
3. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
5. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Jika di dalam bahasa inggris hanya digunakan satu kata untuk menyatakan kata makanan, pangan, dan bahan makanan, yaitu food.
6. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang dan lebih.
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang kata gizi memiliki pengertian yang lebih luas disamping untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja.
4 Pilar Gizi Seimbang
Pedoman pola menu seimbang yang dikembangkan sejak tahun 1950 dan telah mngakar di kalangan masyarakat luas adalah pedoman menu 4 sehat 5 sempurna. Pola menu 4 sehat 5 sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola menu ini diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1950 oleh Bapak Ilmu Gizi Prof. Dr. Poorwo Sudarmo melalui lembaga makanan Rakyat Depkes dalam rangka melancarkan gerakan "sadar gizi". Lalu apa saja sih komponen dari 4 sehat 5 sempurna ? Berikut penjabarannya :
1. Makanan pokok, seperti nasi, ubi jalar, kentang, singkong, talas, sagu, berupa hasil olah seperti mie, bihun, makaroni, dan sebagainya.
2. Lauk pauk, sepeti lauk hewani dan lauk nabati. Misalnya lauk hewani adalah daging, ayam, ikan, udang, telur, dan sebagainya. Kemudian pada lauk nabati misalnya kacang-kacangan, yang meliputi hasil olahnya seperti : kacang kedelai, tempe, tahu, dan oncom.
3. Sayur, untuk memberi rasa segar melancarkan proses menelan makanan karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah.
4. Buah untuk mencuci mulut seperti, pepaya, nanas, pisang, jeruk, dan sebagainya.
5. Susu sebagai pelengkap
Karena menu ini terdiridari 4 macam makanan dan ternyata sehat, dalam slogan yang mudah dimengerti disebut "4 sehat". Karena susu mengandung protein bernilai tinggi dan zat-zat gizi esensial lain dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap, maka susu terutama dianjurkan sebagai unsur kelima. Dengan demikian bila menu  "4 sehat" ditambah dengan susu akan menjadi "5 sempurna".
Pedoman ini pada tahun 1995 telah dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang memuat 13% dasar gizi seimbang dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5 sempurna yang memuat pesan-pesan yang berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang, maupun masalah gizi lebih.
Dalam pedoman gizi seimbang yang diterbitkan oleh Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina Gizi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI  2015 dicantumkan mengenai empat pilar gizi seimbang. Ini merupakan dasar pemikiran antara keseimbangan asupan dan kebutuhan gizi. Empat pilar tersebut yang pertama adalah mengonsumsi pangan beraneka ragam. Pilar kedua, adalah membiasakan perilaku hidup bersih. Pilar ketiga, melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik bisa memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh. Pilar keempat, mempertahankan dan memantau berat badan normal. Merupakan salah satu indikator bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh. Tak hanya itu, pesan lain yang disampaikan adalah biasakan sarapan, biasakan minum air putih yang cukup dan aman. Juga membiasakan membaca label pada kemasan pangan, cuci tangan pakai sabun dengan air bersih.
Dengan memahami dan melaksanakan pesan-pesan tersebut dengan baik dan benar maka diharapkan kita akan mampu memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan
Pemenuhan kebutuhan gizi guna mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi lebih. Oleh karena itu penerapan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat secara berkelanjutan merupakan suatu upaya penting dalam mewujudkan hidup sehat, bugar, cerdas, aktif dan produktif.
Tumpeng Gizi Seimbang
Dalam PUGS susunan makanan yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengab mengkonsumsi beraneka ragam makana setiap hari. Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya. Pengelompokkan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai :
1).  Sumber energi
2). Sumber zat pembangun
3). Sumber zat pengatur
Untuk mencapai gizi seimbang sebaiknya susunan makanan sehari terdiri dari campuran ketiga krlompok bahan makanan tersebut. Dari tiap kelompok dipilih satu atau lebih jenis bahan makanan sesuai dengan ketersediaan bahan makanan tersebut di pasar, keadaan sosial ekonomi, nilai gizi, dan kebiasaan makanan. Ketiga golongan tersebut digambarkan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang.
Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang : aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuhminimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagaisumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) dari pada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.Terakhir dan menempati puncak TGS makanandalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan.
Pada pedoman 4 sehat 5 sempurna susu dianggap sebagai penyempurna menu diet. Saat ini susu bukan “makanan sempurna” seperti anggapan umum selama ini. Susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging. Oleh karena itu di dalam PGS, susu ditempatkan dalam satu kelompok sendiri sejajar dengan jenis bahan makanan lainnya. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinggi daripada susu. Namun, susu masih sebagai sumber protein, mineral terutama kalsium juga vitamin yang mudah dicerna sehingga tetap disarankan dikonsumsi setiap hari. Tetap diperbolehkan mengkonsumsi susu,namun dibatasi maksimal 500 mL setiap hari supaya tidak menyebabkan anemia defisiensi besi. Susu nabati seperti susu almond, susu beras, susu kelapa, susu kedelai, dan lain-lain tidak bisa menggantikan susu hewani sepertisusu sapi, susu kambing, susu domba, dan sebagainya. Usahakan memilih susu segar yang telah dipasteurisasi atau susu UHT.
Penerapan
Tubuh yang sehat dan tidak mudah sakit akan terbentuk apabila pola konsumsi seseorang ataumasyarakat mengarah pada pola konsumsi gizi seimbang. Dalam pola konsumsi gizi seimbang, air, sayuran, dan buah mendapat perhatian khusus. Air menyediakan aneka mineral yang diperlukan tubuh. Air juga membentuk sel dan cairan tubuh, mengatur suhu tubuh, melarutkan zat-zat gizi lain dan membantu proses pencernaan makanan. Konsumsi sayuran dan buah yang cukup berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula, kolesterol darah, dan mengurangi risiko kegemukan. Artinya, sayuran dan buah turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung koroner dan diabetes, serta membantu mempertahankan berat badan normal. Selain itu olah raga secara teratur dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh terhadap berbagai macam penyakit. Pengetahuan seseorang tentang kesehatan bisa saja lengkap, tetapi penerapan dari pengetahuan yang dimiliki merupakan tantangan tersendiri.
Faktor penghambat
1. Lingkungan
Lingkungan yang tidak menerapkan aturan gizi seimbang dapat menghambat seseorang sulit untuk membiasakan diri mengkonsumsi makanan sesuai dengan aturan gizi seimbang. Lingkungan ini bisa berasal dari dalam seperti lingkungan keluarga dan dari luar seperti teman dan sebagainya.
2. Trend
Banyak trend-trend masa kini yang muncul berkaitan dengan berbagai ragam makanan yang hanya mengejar kepopuleran tanpa memperhatikan kamdungan gizi yang baik bagi kesehatan, seperti makanan khas daerah yang murah meriah.
3. Gaya hidup
Gaya hidup yang konsumtif terhadap makanan cepat saji sudah memenuhi masyarakat perkotaan yang umumnya berpenghasilan lebih. Hanya mengandalkan kelezatan rasa tanpa memperhatikan zat gizi seimbang. Akibatnya banyak penyakit yang ditimbulkan akibat konsumsi makanan cepat saji. Faktor ekonomi yang kurang juga dapat mempengaruhi seseorang kekurangan zat gizi seimbang, yang disebabkan ketidakmampuan membeli bahan makanan yang sesuai. Selain itu ketersediaan bahan pangan yang tidak semua daerah memiliki juga mempengaruhi pola konsumsi gizi seimbang.

Komentar

Postingan Populer