Jangan Terlalu
tulisan ini kudedikasikan untuk semua orang yang telah sabar menunggu entah siapapun dia atau apapun itu.
awalnya pada suatu malam aku menerima notif, kulihat pada layar ponselku. teman lamaku mengirim pesan padaku. akhirnya kami mengobrol. entah saat itu pukul berapa malam obrolan kami semakin intense. kadang obrolan malam itu semakin malam semakin dalam. sampai akhirnya dia berpesan padaku "tolong tunggu aku dirumahmu, jangan kemana-mana, aku akan menjemputmu disana". aku hanya berkata "iya". setelah itu obrolan kami selesai, dan tidak lagi berkirim pesan sampai aku masuk kuliah.
malam sunyi ku impikanmu. kulukiskan kita bersama. namun selalu aku bertanya, adakah aku dimimpimu.
aku merahasiakannya kepada semua orang sambil menunggu kabar. tepat 2015 aku kuliah, aku berdoa pada Allah untuk dimohonkan agar aku fokus hanya untuk berkuliah, tidak dijatuhcintakan pada siapapun sampai aku selesai menuntut ilmu. aku berjanji akan bertanggung jawab pada kesibukanku saat itu. dan tidak ada hal lain selain lulus dengan hasil cumlaude. itu saja. kata orang, ujian akhir semester di perkuliahan itu sangat berat. ada saja cobaannya. hahaha wajar. anak tingkat akhir dipusingkan dengan segudang tugas yang menurutku jalannya harusnya lurus tetapi diputar-putar untuk sampai ke tujuan. mirip labirin.
awalnya pada suatu malam aku menerima notif, kulihat pada layar ponselku. teman lamaku mengirim pesan padaku. akhirnya kami mengobrol. entah saat itu pukul berapa malam obrolan kami semakin intense. kadang obrolan malam itu semakin malam semakin dalam. sampai akhirnya dia berpesan padaku "tolong tunggu aku dirumahmu, jangan kemana-mana, aku akan menjemputmu disana". aku hanya berkata "iya". setelah itu obrolan kami selesai, dan tidak lagi berkirim pesan sampai aku masuk kuliah.
malam sunyi ku impikanmu. kulukiskan kita bersama. namun selalu aku bertanya, adakah aku dimimpimu.
aku merahasiakannya kepada semua orang sambil menunggu kabar. tepat 2015 aku kuliah, aku berdoa pada Allah untuk dimohonkan agar aku fokus hanya untuk berkuliah, tidak dijatuhcintakan pada siapapun sampai aku selesai menuntut ilmu. aku berjanji akan bertanggung jawab pada kesibukanku saat itu. dan tidak ada hal lain selain lulus dengan hasil cumlaude. itu saja. kata orang, ujian akhir semester di perkuliahan itu sangat berat. ada saja cobaannya. hahaha wajar. anak tingkat akhir dipusingkan dengan segudang tugas yang menurutku jalannya harusnya lurus tetapi diputar-putar untuk sampai ke tujuan. mirip labirin.
Selesai kuliah aku masih berharap dia akan menotifku seperti dulu. Ah benar, aku menerima notif darinya. Memberiku selamat dan…. Memberiku undangan pernikahan dia dengan orang lain, dan bukan dengankuđź’”. Itu sebabnya, jangan pernah terlalu. Terlalu yakin bahwa kamulah satu-satunya. Ampuni aku yaa Allah..
Komentar
Posting Komentar