Alfy dan Giginya Alfy
Met malem semua :,)
Emoticon sedih sedang dan akan berjalan untuk beberapa hari kedepan sampai aku sembuh. Aku mau cerita tentang gigiku guys :(((
Beberapa hal yang aku takutkan salah satunya adalah periksa gigi. Tapi goals aku tahun 2024 ini harus tetap berjalan. Demi Alfy yang lebih baik dan sehat. Sudah bulat tekad bahwa aku akan periksa gigi, minimal scalling. Aku mulai cari tau dokter gigi dan klinik gigi yang baik dan benar. Akhirnya aku putuskan di ODC. September aku buat appointment untuk scalling disana. Ya Allah pengen gajadi tapi udah janji, karena janji adalah hutang maka harus kubayar, bissmillahh ya. Luar biasa guys karena baru pertama ternyata aku takut banget dan beneran gemeteran. Gigiku ngilu banget, apalagi denger suara yang ganggu di telinga :(. “Ayo Alfy kamu bisa sedikit lagi no problem, jangan takut ya!” Dokter itu nyemangatin aku. Alhamdulillah selesai, drg bilang kalo gigi grahamku keduanya bermasalah, salah satu solusinya supaya ga ada next problem harus dicabut keduanya. Aku stres denger itu. Drg bilang kalo kamu sudah siap dan sehat, harus sesegera mungkin untuk tindakan. Aku bilang bahwa aku belum siap, dan berpikir sekian kali untuk hal itu.
Bulan berlalu rasanya bersih banget ya abis scalling, first time aku bangga sama diriku bahwa udah berani untuk ke drg sendiri.. Alhamdulillah. Masalahku muncul saat bulan November akhir. Gigi grahamku yg berlubang waktu makan sate taichan sakitnya luar biasa. Seperti lumpuh seluruh tubuhku, ga ada daya dan kekuatan sama sekali. Aku sedih, nangis banget, seminggu seperti itu, sulit makan. Akhirnya aku periksa gigi, aku udah ke beberapa dokter, di tempatku bekerja sarannya adalah cabut, aku gak mau ya Allah, bayangan cabut gigi terlalu menyeramkan untukku :(. Aku minta anterin bapakku untuk ke drg Fonny, rekan bapakku. Inginku gigi ini masih bisa dipertahankan lewat tambal gigi aja. Samaaa jugaa suruh tetep cabut :(((, drg Fonny jelasin ke aku tentang kondisi gigiku. Banyak cerita dan saran buatku dari beliau, memang jalan terbaik adalah cabut gigi bungsu :(. Sedih banget aku masih muda harus cabut gigi :(. Jadi karena posisi tumbuh gigi molar 3 ku ini impaksi (miring) tumbuh tidak sesuai dengan teman2nya yang lain, berlubang juga, maka mengganggu proses aku dalam mengunyah, sehingga timbul beberapa masalah di gigiku :(. Perasaanku semakin stres, aku takut banget. Drg Fonny bilang, kalo dia punya teman SpBm untuk cabut gigiku. Sekali lagi aku menahan untuk tawaran itu. Tapi jelas makanku sangat tidak nyaman, ya Allah aku sangat khawatir dan cemas, aku mohon untuk dilapangkan dan ikhlas, karena semua yang ada dalam diri ini adalah titipan Allah, termasuk gigiku kan :(.
Setelah minta restu ibu bapak akhirnya aku mulai cari drg lain yang bisa membantu meringankan ujian hidup ini. Dok Fonny baik, dia perhatian, tapi biaya yang ditawarkan mahal banget :(. Jadi aku cari drg lain. Dok Fonny maafin aku ya, Alhamdulillah dok Fonny mengerti setelah aku nego untuknya, dok Fonny hanya bisa membantu mencarikan dokter spesialis yang bisa membantu aku. Aku kembali menghubungi klinik tempatku scalling waktu itu. Setelah negosiasi dan dapat kesepakatan harga, dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahiim, aku cabut gigi malam ini 09 Desember 2024 pk 20:00 WIB. Ya Allah aku berdoa supaya ditenangkan jiwa raga ini. Dilancarkan untuk semua hal yang akan terjadi pada hari ini.
Tentu takutku tetap muncul saat masuk ke ruang tindakan, ya Allah… Aku masuk ke ruangan, seseorang memberi salam padaku, drg Arbi Wijaya namanya. Dia memperkenalkan dirinya, menyebutkan identitasku, melihat kondisi gigiku dari hasil panoramic yang kukirim. Dia mulai bertanya, apa sudah siap?..
“Dok, aku takut..” huhuhuhu cuma ituuu kalimat pertamaku, memang sih tidak sesuai pertanyaannya, tapi entahlah aku stress banget!. Drg Arbi menjawab “Gapapa, semua akan baik-baik aja, sebentar aja..”, “jadi nanti ada sakit hanya saat proses bius, tenang cuma sedikit, saat pencabutan akan aman, tidak sakit sama sekali”, dokter itu terus menatapku sambil bicara. Kalo aku ya udah jelas prengat prengut takut dan raut wajahku udah gak banget pokonya. Sekali lagi dia meyakinkan “mbak alfy percaya sama aku, insya Allah prosesnya berjalan dengan lancar, bantu aku untuk membantu mbak selesaikan masalah ini”, oke, aku dipersilahkan naik ke podium (kursi tindakan deng). Selesai di tensi, syokk baru ini tensiku tinggi, 134/93 :(((((((, untuk kesekian kalinya drg Arbi menenangkanku, “mbak tensinya tinggi, its oke karena cemas untuk tindakan, mbak sehat, habis ini bisa aktivitas normal kembali ya, aku akan pastikan mbak tidak sakit”, “nanti maaf ya, akan ada sakit sedikit aja untuk bius, terus nanti akan ada bunyi bising yang mungkin mengganggu, akan ada tekanan agak besar, tetapi semuanya akan baik-baik aja, jadi gausah takut, rileks ya”. Jantungku mau lepas, membayangkan ilustrasi yang langsung muncul di imajinasiku ini karena pemaparan dok Arbi :((((((((((. “Baik, bismillah ya, kita mulai”. Ya Allah luar biasa aku takuttt buanget!! Baru suntik bius aku udah meronta-ronta. Terus dok Arbi ngomong lagi, “maaf ya sakit sedikit aja, setelah ini ngga”. Aku pegangan tangan perawat, aku merem sepanjang tindakan, sesekali aku mengerang, dok Arbi memberiku aturan kalo sakit coba angkat tangan, supaya berhenti sejenak. Aku ga pernah angkat tangan, malahan mengerang ngerang gitu, dok Arbi ya bingung, “mbak alfy sakit apa gimana?” “Aku kaget dok”. “Oh ya, maaf ya, aku usahakan tidak banyak hentakan, nanti saya akan bilang saat mau ada tekanan dan tarikan supaya tidak kaget”. Sepanjang tindakan aku cuma bisa berdoa dalam hati, pasrah, aku percayakan pada Robbku melalui dok Arbi. Sepanjang tindakan pun dok Arbi selalu sambil bicara melepas keteganganku, dan agar aku tidak takut. “Mbak setelah ini akan ada tekanan, aku tau rasanya akan gak nyaman, tenang ya, tidak akan sakit, mohon ditahan, kalo sakit angkat tangan ya”, “mbak habis ini aku mau belah giginya, akan lebih bising dari sebelumnya, maaf ya ini juga bisa buat ngga nyaman, saya tau rasanya, tetap tenang ya, ga akan sakit”. “Oke sebentar lagi giginya sudah terangkat, akan ada pembersihan sisa pencabutan, mohon sabar ya, maaf ya, kalo ada sakit bilang ya, percaya sama aku ini ga sakit”. “Habis ini aku akan jahit, gapapa ini juga ga akan sakit, tenang ya mbak, sebentar lagi selesai”. “Baik, sudah selesai, bisa kumur mbak”. Aku buka mata, kumur kumur, menatap dok Arbi. “Nah ini gigi mbak udah ku ambil, maaf ya kondisinya tidak utuh, memang harus dipecah karena kondisi, ini apa mau dibawa pulang?”. “Henghak dok vakasi vanyak” (sambil ga jelas gitu suaraku soalnya bengkak bibir, dan lainnya). “Maaf ya jadinya agak bengkak, ini resep obatnya, setelah ini diminum, gigit tamponnya 1 jam ya mbak, kemudian kompres 20 menit dengan air es, jangan makan minum dulu sementara, biarkan perdarahan berhenti dulu, apa ada yang ingin ditanyakan?”. “Henghak dok vakasih vanyak” (gajelas ngomongnya gabisa kaku banget mulut). “Baik, lekas sembuh ya mbak alfy, selamat istirahat”.
Kesan:
Alhamdulillah terlewati 🙂
Takut bangetttt, ya Allah makasih banyak udah kirim aku dokter gigi yang penyabar dan selalu membuat diriku yakin kalo tidak sakit dan semua pasti baik-baik aja… Terimakasih dok Arbi sudah membantu aku, meringankan beberapa masalah dihidupku ini, meyakinkan aku bahwa sakit pasti ada obatnya, masalah pasti ada solusinya, percaya dan yakin adalah kekuatannya, doa adalah senjatanya….
Dokter minta maaf melulu, aku juga mau minta maaf sama dokter soalnya udah buat beberapa kali bingung karena raungan aku wkwkwkwk…. Pokonya makasih ya, sukses terus untuk dok Arbi, semoga lancar PhD nya yaaa…
Pesan:
Dok, tetep jaga komunikasi yang baik seperti ini untuk semua pasienmu ya, sugesti baik dan niat baik akan menghasilkan segala kebaikan. Btw… cepet sembuh juga untuk dokter, aku tau kamu lagi sakit jugakan :((( makasih banyak…. Semoga aku bisa menemukan banyak dokter diluar sana sepertimu, semoga kita bisa bertemu kembali tapi dengan keadaan yang sama-sama sehat wal afiat. Aamiin.
Aku bersiap untuk reaksi selanjutnya setelah biusku habis. Doakan aku lekas sembuh ya guys, bisa makan normal lagi, ga ada masalah gigi dan mulut lagi. Sehat sehat semuanyaaa yaaa… 🙂🙂🙂
Komentar
Posting Komentar